Pukulan-pukulan
maut Fafnir menghantam telak tubuh King Vossler. Kini Sang Raja hanya bisa
terbaring lemah meregang nyawa. “maaf yang mulia, waktumu sudah habis, biarlah
semua lenyap bersama dengan supernova, penjuru bumi ini sudah tua, tak kuat
lagi menahan apapun”. Fafnir sang ketua pemberontak pergi beranjak meninggalkan
Raja Vossler. Dengan suara parau raja vossler membisikkan pesan kepada seekor
maeth yang telah beliau simpan di sela
mahkotanya. Maeth itu pun terbang meninggalkan jasad Sang Raja.
Anak buah Fafnir
telah mengepung seluruh lorong dan bilik kerajaan. Semua anggota kerajaan sudah
dibantai. Hanya saja mereka belum menemukan Ratu Valeria.
Di lorong
rahasia bawah tanah sang Ratu Capital Kingdom Of Hashmal Valeria Von Vosslerberg
bersama tiga pengawal elit sang raja, Brunderbanch Von Baurm, Maridrersch Von
Fitch, Lucidronbauch Von Rorsteinn dan sang puteri kerajaan Vania Von
Vosslerberg. Mereka mengendap-endap menuju kapsul terakhir kerajaan. Ratu valeria
melepaskan gendongannya, dan mena ruh puteri Vania ke dalam kapsul penyelamat. Hanya
sajja Fafnir telah sampai ke gerbang rahasia menuju kapsul terakhir. Brund,
Marid, dan Lucid bersikukuh untuk menahannya, hanya saja Ratu tak mau beradu
argumen dengan mereka bertiga. Ratu memilih menyegel mereka ke dalam tiga roket
booster kapsul terakhir. Lalu sang Ratu mulai mengaktifkan hitungan mundur
peluncuran kapsul tersbut. Fafnir telah sampai di tempat peluncuran, namun sang
Ratu dengan sigap menghalangi Fafnir. Sang Ratu melepaskan segel terkuat
kerajaan, Derr Destraktaad. Ledakan besar tepat terjadi setelah kapsul terakhir
kerajaan Van Der Allez menembus atmosfir planet Fridgaea.
…
“kawan, kurasa sudah saatnya”. Suara berat dan parau
itu adalah Bruno. Seekor german shepherd raksasa berwarna cokelat burgundy. Dari
ujung bukit. Melompatlah seekor kelinci putih dengan ukuran tak jauh berbeda
dari Bruno. Kelinci itu adalah Lucio. Tak lama disusul suara gemuruh yang
menggema dari tempurung Mario. Seekor kura-kura slider manggelinding turun dari
bukit. Di punggungnya yang super besar itu seorang gadis remaja duduk dengan tenang. Tak
terbersit sedikitpun rasa takut akan ketiga binatang raksasa itu.
“Bruno, Lucio,
Mario… terima kasih” gadis itu tersenyum. “sama-sama tuan puteri Vania” Lalu mereka ber
empat beranjak menuju sebuah aerodrome.
-dedicated to my dearest friend.. happy birthday :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar