“Kamu bilang semuanya
akan berakhir sempurna?”. Piring hadiah mie instant itu melayang akurat ke
dahiku, untungnya refleksku jauh lebih cepat, kalau tidak bisa dapat sepuluh
jahitan di bagian alis, “Bersabarlah, ini semua belum berakhir, lihat jiwa kita
masih berada dalam jasadnya belum lepas” aku terengah-engah, kau mulai
mengambil piring ketigamu dengan sesenggukan. Lemparan ketiga pun berlangsung
kali ini piring mahal Chinese dish yang
kau lempar. Aku sudah berlari menjauh dari ruang makan. “apa guna kesakitan ini
mas? Apa gunanya? Apa kau tak tahu sebegitu inginnya aku melepas putaran
kesengsaraan ini…” kau tertunduk, hanya lesakan nafas yang terdengar, sesekali
terdengar raungan lemah, “maafkan aku Nadine, sepertinya kau harus diam sebentar
disini, aku harus mengurus sesuatu”. “ tunggu mas, ini belum selesai, mas..
berani sekali kau pergi, tunggu!! “ aku tak melihat ke belakang, aku
memantapkan langkahku menuju ruang tamu. “apabila pintu ini terbuka, aku akan
terlepas dari semuanya”. aku menekan kenop pintu utama rumah ini. Sebuah rumah
dimana aku akan selalu terikat oleh dunia, dimana aku tidak akan pernah tenang,
ah… maafkan aku Nadine aku telah berbohong padamu. Tapi kau harus kuat demi
janin yang kau kandung, maafkan aku harus berbohong padamu…. Aku tak pernah
lagi berada dalam jasadku, ya aku telah terlepas lebih dulu. Sedangkan kau
masih memiliki tanggungan membesarkan anak itu. Kau harus tetap hidup. Sampai berjumpa
di lingkaran kosmik sayang, aku akan selalu mengawasimu dari sana.
“Maaf mas,
kamu benar, aku tahu maksudmu meninggalkanku…. Anak ini tidak boleh tahu siapa
dirimu tapi aku yakin, anak ini adalah harapan terakhir bumi…. Kelak, kaulah
yang akan menyelamatkan kita dari para raksasa bermata satu itu” Nadine mengelus
perutnya dengan penuh kasih sayang, senyumnya terkembang lamat diiring sesekali
tetesan air matanya. Sejenak cahaya matahari menyinarinya dari jendela dapur, “ah
sinar matahari, sudah berapa lama aku tak merasakan hangatnya”. Nadine menoleh
melihat kearah jendela. Ya, hanya puing dan reruntuhan disana, tapi kelak,
selama harapan manusia tak berakhir, mereka bisa bngkit kembali.
[30 days 30 song to prose : All is Violent All is Bright by God Is An Astronaut]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar