Hai namaku
dinda, aku bekerja sebagai seorang copywriter
di sebuah agensi periklanan yang cukup dikenal di jakarta. Setiap kali aku
bekerja aku selalu diantar jemput oleh pacarku, aku suka aroma pacarku, salah
satu moodbooster setiap kali
menikmati perjalanan panjang menuju tempat kerjaku, salah satu pelepas stress
di kala macet, aku memanggil pacarku dengan panggilan sayang, kakao. Karena
kalian tahu kenapa? Karena aroma cokelat yang selalu saja merasuk di kedua
rongga hidungku ketika menghirupnya. Pernah sesekali dia tak memakai pewangi
itu di tubuhnya, aku ngambek, marah, seharian emosiku tak terarah. Hal lain
yang memberiku semangat dan inspirasi dalam bekerja adalah, segelas cokelat
hangat bermerek Enervaltine. Cokelat
hangat racikanku sendiri yang selalu aku seduh setiap sampai di kantor, tanpa
meminum itu, kinerjaku bisa melorot tak terkendali. Aku tak pernah sarapan, aku
selalu menyiapkan brunch di istirahat
siangku, beberapa butir ferrero rocher yang
kubalut dengan selai nutella. Cukup
mengantarkanku ke ujung gerbang nirwana, dan energiku pun terisi kembali.
Pernah sekali aku tak membawa kotak brunch
ku, aku memilih tidur di mushalla kantor dan tidak melanjutkan pekerjaan
meskipun itu hampir tenggat waktu proyek.
Hai namaku
dinda, kini aku sedang kehabisan cokelat. Aku malas bertemu pacarku dan tidak
mood berangkat bekerja. Apa aku sudah
gila?