Rabu, 08 Oktober 2014

Kaira.

Gawat kompetisi sudah dimulai, para pangeran dari segala penjuru pangea berkumpul untuk beradu kekuatan demi menjadi yang terpilih untuk audisi calon suami dari puteri sang kaisar. Tema kali ini adalah turnamen duel yang diselenggarakan di stadion sentral kekaisaran ibukota pangea timur. Kaira bukanlah seorang anak raja, dia hanya seorang pedagang asongan yang selalu memutari stadion untuk menjajakan sekadar minuman ringan dan minuman dingin. dia sangat mengagumi sang puteri. terkadang dia berhenti sebentar bersandar pada pilar besar stadion sambil memandangi wajah sang putri "Ah Puteri Zelian, parasmu rupawan menawan setiap insan, tak peduli pria ataupun sesama".

Setelah berlangsung selama lima belas jam, turnamen itu memasuki babak semifinal dimana pangeran negeri utara melawan pangeran negeri pulau seberang, mereka beradu kesaktian, pangeran negeri utara mampu mengeluarkan sihir es dari tongkatnya, sedangkan pangeran negeri pulau seberang mampu berselancar di udara. Pangeran utara melancarkan serangan balok-balok es raksasa berbentuk seperti stalagtit mengarah ke segala penjuru, pangeran pulau seberang dengan lincah menghindari semua serangan itu. Namun nahas, beberapa balok es itu menukik tajam ke arah balkon keluarga kaisar, dan tepat mengarah ke Puteri Zelian. penonton hening beberapa saat, kedua pangeran pun menghentikan aksinya.

Balok es yang terbang itu tertahan oleh tubuh kurus Kaira yang telah melompat heroik menuju balkon kekaisaran. Puteri Zelina tersentak dan memandang dengan penuh diam, kemudian kiara bergetar, "tuan puteri maafkan hamba yang sudah kurang ajar, melompat menuju balkon ini, tapi ini semua murni karena hamba sayang paduka dan tak ingin paduka tuan puteri terluka". sang kaisar yang mendengar kata-kata itu langsung berwajah merah padam, dia murka, "Hai kamu anak kaum jelata, pergi jauh-jauh meskipun kau telah menyelamatkan puteriku bukan berarti kau bisa menyatakan perasaanmu padanya...".

Perkataan kasar sang kaisar membuat Kaira tersinggung, dengan cepat ia merangkul sang puteri dan melompat turun dari balkon. "hey kamu memang kaisar tapi kamu tak berhak menyinggung perasaan orang lain... sekarang tangkap aku kalau kau bisa". Kaira berlari sangat cepat dan menhilang ke dalam hutan.

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Galau

: " moving my f**ing ass right now hap hap hap " ~me

Blogroll

: " we were slave of modernization and machine civilization " ~me