Selasa, 30 April 2013

Stellated Heartburning


Terengah-engah, berlumuran darah. Perisai pusaran masih aktif di kedua tanganku. Air mata belum kering mengalir sudah tertimpa air mata baru. Sebuah aliran dendam rindu yang tergenggam dan terpadu, menyeruak di genggaman kepalanku. Di hadapanku berdiri gadis yang begitu aku cintai. Ya cinta yang tertahan selama sewindu karena tak terbalas. “Twistar hentikan, aku tak ingin melukaimu...” Violena... dia berteriak serak, memandang nanar dengan isakan tangis yang bersimpuh memohon ini semua berakhir, atau lebih kepada ingin menghentikan dendam dalam jiwaku. Ekor beracun berayun lagi. Kali ini aku memutuskan untuk menerjang. Kibasan dan tusukan ekor Vio tidak ada yang bisa mengenaiku, ketika aku sepenuhnya menggunakan terjangan angin. Hentakan besar terjadi. Pukulan uppercut perisaiku telak mengenainya. Vio melesat jauh ke langit. Aku meloncat menyusulnya. Seketika itu aku melayang berada di hadapannya. “maaf, mungkin seharusnya aku tetap jadi sahabatmu”. Aku memeluknya di angkasa dan terjatuh bersama. Pusaran angin menyelamatkan kami dari hempasan penuh di atas tanah. “aku memaafkanmu, syukurlah kau bisa menerima keadaan” Vio tersenyum, bersama-sama kami menuju Gill, kekasih Vio yang kutawan.
Aku melepaskan mantra tornado pengikatku, Gill melompat turun lalu memeluk Vio. Mereka berdua memandangku dengan senyum mafhum. Hati kecilku tak terima kebersamaan mereka, akupun menarik ekor Vio lalu menghujamkannya ke dadaku sendiri. Dalam semenit racun itu meluruhkan nadiku. Namaku Twistar, ksatria angin rasi libra, terima kasih, aku pamit.

[inspired by M83 featuring Susanne Sundfor – Oblivion]

Galau

: " moving my f**ing ass right now hap hap hap " ~me

Blogroll

: " we were slave of modernization and machine civilization " ~me